Apa itu Equity, Margin, Margin Call, dan Stop Out dalam Trading Forex

Tulisan saya tentang belajar forex pemula yang ke-15 ini akan membahas masalah equity dan margin lebih lanjut dari yang saya sampaikan pada tulisan sebelumnya, yang mana telah saya sebutkan bahwa margin forex adalah jumlah uang utama sebagai syarat yang digunakan untuk membeli base currency dari pasangan mata uang, yaitu EURUSD. Dari contoh sebelumnya yaitu bahwa saya membeli Euro (EUR) sebagai base currency dengan menggunakan Dollar (USD) sebagai quoted currency. Nah, margin, equity, margin call, dan stop out di sini saya bahas sama-sama karena erat sekali kaitannya dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya.

Sebagai catatan: jika kamu belum membaca tulisan sebelumnya Apa itu lot, leverage, dan margin dalam trading forex , maka harus dan harus baca terlebih dahulu karena contoh angka-angka yang saya berikan berkelanjutan ke tulisan di halaman ini. Tanpa membacanya terlebih dulu, kamu tidak akan tahu kronologinya. Dan ini adalah masalah yang substantial yang harus kamu ketahui.

Dari yang saya sebutkan sebelumnya (dari ringkasan gambar yang saya sertakan di atas) margin saya adalah $12.32. Kenapa disebut margin dan kenapa broker mau meminjamkan sejumlah dana untuk ditradingkan, bagaimana leverage bekerja “dibelakang”, dan bagaimana konsep ini bekerja saat saya membuka order, apakah order (dalam contoh ini order buy) yang saya buat sesuai dengan harapan saya pergerakan marketnya yaitu naik, atau malah bertentangan dengan yang saya harapkan yaitu turun; akan saya bahas di sini.

Di sini saya memiliki balance $500 dan saya membuka transaksi yaitu 0.01 lot.

Saya membuka transaksi membeli EUR dengan USD. Di sini saya mendapatkan bantuan dari broker sebanyak $1.219,878, dan saya menggunakan uang saya hanya $12,322 dari total uang yang saya miliki yaitu $500. Jumlah $12,322 disebut margin dan sisanya $487,678 ($500-$12,322) disebut free margin. Dari ilustasi ini kamu paham ya?. Jika belum paham tandanya kamu belum baca apa itu lot, leverage dan margin dalam trading forex seperti yang saya warning pada catatan di atas. Perhatikan gambar di bawah ini.

Setelah tahu margin dan free margin, mulai dari sini dikenalkan yang namanya konsep Equity. Secara normal equity merupakan jumlah balance (saldo) yang ada pada akun, termasuk transaksi yang belum ditutup (close) baik nilainya negative atau positif.  Atau dalam istilah lain equity merupakan jumlah free margin + margin itu sendiri + profit/loss (keuntungan/kerugian) yang belum terealisasi. Sampai di sini kamu masih paham kan ya? Perhatikan gambar di bawah ini.

Lantas bagaimana jika market malah berlawanan dengan posisi yang saya buka (yaitu buy/beli), dibeli malah harganya turun, dan transaksi buy saya sedang dalam kondisi loss namun belum ditutup (close), misalnya saya mengalami kerugian sebesar -$100. Berapakah equity saya?. Tetaplah fokus pada gambar dan ulasan yang saya sampaikan, karena di blog belajarforexotodidak.blogspot.com ini saya akan bahas selengkap-lengkapnya tentang belajar forex dari nol.

Equity yang saya miliki tetap $500, namun free margin saya berkurang menjadi $387,678 dari sebelumnya $487,678, dan saya memiliki floating loss sebesar -$100. Sebagai informasi tambahan, kerugian yang belum ditutup dikenal dengan istilah floating loss.

Floating loss bisa berubah menjadi floating profit jika harganya naik kembali melebihi harga beli sesuai dengan posisi yang saya buka yaitu Buy. 

Lebih jauh lagi, bagaimana jika ternyata harga EUR semakin turun dan saya malah mengalami kerugian floating loss sebesar -$200? Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa equity saya tetap $500 namun dalam kenyataanya free margin saya terus berkurang malah menjadi $287,678 dari sebelumnya $387,678. Artinya dengan semakin berkurangnya free margin yang saya miliki, maka kekuatan saya menahan kerugian semakin berkurang. Meskipun secara tertulis/di atas kertas Equity saya tetap $500, namun pada kenyataan yang sebenarnya equity saya berkurang -$200. Perhatikan gambar di bawah ini.

Lantas bagaimana jika harga EUR/USD terus berlawanan arah dengan posisi yang saya buka (buy), terus turun dan terus turun?. Maka pada level free margin tertentu (lihat gambar di bawah ini) yang mendekati margin itu sendiri ($12.322) akan terjadilah margin call. Apa itu margin call? Margin call adalah warning margin dari broker yang memberitahu bahwa free margin saya akan segera habis, dan saya harus melakukan sesuatu apakah saya akan menambah modal atau saya akan membiarkan terjadi stop out jika posisi terus berlawanan arah.

Perhatikan gambar di bawah ini tentang level margin call. Level margin call ini hanya sebatas ilustrasi pemahaman, untuk nilainya diabaikan saja. 

Jika saya menambah modal, tujuannya adalah agar posisi saya kuat lagi untuk menahan kerugian (floating loss), agar bisa menunggu sampai harga naik kembali dan berharap bisa berubah menjadi profit. Namun jika saya tidak mau menambah modal dan harga terus turun, maka maka akan benar-benar terjadi stop out.

Perhatikan gambar di bawah ini tentang stop out.

Stop out terjadi manakala saya tidak menambah dana yang dibutuhkan untuk menahan floating loss. Dan saat terjadi stop out, posisi yang saya buka (yaitu buy) ditutup paksa secara otomatis oleh broker karena saya tidak lagi memili free margin, dan floating loss benar-benar tidak bisa diselamatkan (benar-benar loss). Artinya saya rugi sebesar -$487.678. Sementara dana sisa yang saya gunakan sebagai margin akan dikembalikan ke saya (masih tersisa di akun saya). Kenapa broker melakukan stop out paksa secara otomatis ? Karena broker tidak mau rugi dengan alasan saya tidak memiliki dana free margin lagi. Broker hanya mau meminjamkan dana jika saya memiliki dana lebih besar dari margin yang disyaratkan, dan besarnya dana bantuan dari broker (leverage) akan ditarik lagi sampai pada batas stop out. Sementara margin (sisanya) dikembalikan kepada saya.

Sampai di sini kamu paham ya  dengan istilah apa itu equity, margin, free margin, dan stop out. Perhitungan mengenai margin call akan saya bahas pada tulisan berikutnya.

OK, itu adalah skenario buruk jika posisi yang saya buka (buy) malah berlawanan arah dengan market, yang mana grafiknya malah turun (EUR harganya turun) dari yang seharusnya naik. Jika kamu belum paham tentang esensi grafik forex, silahkan baca lagi pada halaman ini; cara membaca candlestick forex.

Nah, sekarang akan saya ulas kebalikannya, bagaimana jika harga EURUSD naik sesuai dengan keinginan saya.

Secara prinsip sama saja dengan apa yang telah saya jelaskan diatas, hanya saja kebalikannya.

Dari kondisi awal bisa dilihat lagi bahwa saya memiliki balance $500 yang mana $12.322 digunakan sebagai margin trading, dan sisanya $487,678 digunakan sebagai free margin. Perhatikan gambar di bawah ini.

Jika market bergerak naik sesuai dengan keinginan saya, maka saya akan mendapatkan profit/keuntungan. Keuntungan yang belum di-close dinamakan dengan istilah floating profit, atau dikenal juga dengan unrealized profit. Perhatikan gambar di bawah ini. Ketika harga naik, misalnya sampai di level garis dashdot (harga mengalami kenaikan $100), maka saya telah mendapatkan keuntungan, dan free margin saya pun akan bertambah menjadi $587,678 ($487,678 +$100). Namun selama posisi/transaksi saya belum saya close, maka equity saya tetap $500.

Baru setelah transaksi saya close, saya mendapatkan keuntungan yang sebenarnya (Taking Profit / TP). Dan equity saya bertambah menjadi $600 karena sudat melakukan TP. Perihal TP akan saya bahas pada tulisan di sesi berikutnya. Perhatikan gambar berikut.

Sampai di sini kamu paham ya..

OK Sekian dulu

Keep visiting this blog..!