Apa itu Take Profit dan Stop Loss

Ini merupakan tulisan saya yang ke-16 tentang belajar forex pemula dan materi ini masih dianggap sebagai materi paling dasar karena masih dalam tahap mengenal berbagai istilah dan kosakata forex. Namun, lebih jauh secara rutin akan saya ulas step by step agar orang yang sama sekali belum mengenal apa itu forex bisa benar-benar paham jika membaca blog ini secara urutan dari awal postingan saya share.

Apa itu take profit? Take profit (TP) sederhananya adalah proses ambil untung dari transaksi yang aktif/sedang berjalan dengan cara mentutup transaksi tersebut (Close Order).

Lantas apa itu Stop Loss ? Stop Loss (SL) sederhananya adalah membatasi jumlah kerugian dari transaksi yang sedang berjalan supaya modal/balance/equity yang saya miliki tidak habis karena arah market yang berlawanan dengan yang saya harapkan.

OK, begini. Pada setiap transaksi forex, sebenarnya kapanpun bisa ditutup seketika jika saya mau hanya dengan menekan tombol Close order, baik itu dalam kondisi sudah profit (untung) ataupun masih loss (rugi). Namun untuk memaksimalkan profit maka pengaturan target Take Profit (TP) perlu dilakukan. Dan untuk membatasi kerugian lebih parah, pengaturan Stop Loss (SL) juga perlu dilakukan.

Baik TP ataupun SL pada dasarnya adalah order tambahan setelah order Buy/Sell dieksekusi.


Take profit fungsinya adalah untuk menutup order secara otomatis jika harga mencapai level tertentu. Perhatikan gambar di bawah ini.
pengertian-take-profit-forex

Ada dua jenis Take Profit  yaitu take profit untuk transaksi Buy, dan take profit untuk transaksi Sell. Jika kamu belum paham apa itu buy dan apa itu sell dalam forex trading, silahkan baca tulisan saya yang ini, Pengertian Buy dan Sell dalam Forex Trading.


Memasang TP dan SL untuk order Buy

Saya (dan semua trader lainnya) hanya bisa memasang Take Profit di atas garis level order Buy dan memasang Stop Loss di bawah garis  level order Buy. Perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini tentang TP dan SL untuk transaksi Buy.

take-profit-dan-stop-loss-forex-trading


cara-menentukan-take-profit

Masih mengacu pada gambar di atas paragraph ini. Sesaat setelah transaksi Buy dilakukan, saya berharap agar harga bisa mengalami kenaikan hingga mencapai garis level TP dan saya mendapatkan keuntungan. Namun kondisi market itu sangat dinamis kerena dipengaruhi banyak factor. Skenario buruk bisa saja terjadi dan harga malah mengalami penurunan setelah di-Buy. Ketika mengalami penurun, maka ia (harga itu sendiri) akan menyentuh level SL dan saya akan mengalami kerugian.

Berkaitan dengan faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi pergerakan harga akan saya ulas pada sesi tulisan berikutnya, karena itu teruslah baca blog belajarforexotodidak.blogspot.com dari setiap tulisan yang saya share secara rutin di sini.


Memasang TP dan SL untuk order Sell

Sementara yang ini merupakan kebalikannya dari order Buy yaitu Sell. Ketika saya melakukan transaksi Sell saya hanya bisa memasang Take Profit di bawah garis level order Sell dan memasang SL di atas garis level order Sell. Perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini tentang  TP dan SL untuk transaksi Sell.

cara-mengatur-stop-loss-dan-take-profit

pengertian-stop-loss-dan-take-profit

Sesaat setelah transaksi Sell dilakukan, saya berharap agar harga bisa mengalami penurunan hingga mencapai garis level TP dan saya mendapatkan keuntungan. Jika harga malah naik dan menyentuh garis SL maka saya akan loss (rugi).

Sampai di sini paham ya..?

oh ya.. sudah baca tulisan saya sebelumnya tentang Equity, Margin, Margin Call, dan Stop Out ? nanti dibaca ya setelah selesai baca halaman ini.

Fungsi SL (Stop Loss) dan TP (Take Profit) pada dasarnya adalah untuk mengatur risk reward, yaitu seberapa besar resiko kerugian yang bisa saya terima, dan seberapa besar harapan saya akan mendapatkan keuntungan. Semuanya bisa dikalkulasikan. Misalnya dalam contoh sederhana, jika risk-reward saya 1:3, saya akan memasang SL sebanyak 100 pips dan TP sebanyak 300 pips. Dalam perbandingan yang lebih kecil misalnya, saya akan memasang SL sebanyak 25 pips dan memasang TP sebanyak 75 pips. Dari risk reward 1:3 jika saya profit dalam sekali transaksi, dan rugi dalam 2x transaksi, maka saya masih mendapatkan keuntungan sebesar 1x, atau jika saya rugi dalam 3x transaksi pun maka saya hanya mengalami impas (tidak untung dan tidak rugi). 

Risk reward yang diterapkan pada masing-masing trader berbeda-beda tergantung pada keinginan dan strategi trader itu sendiri. Misalnya ada yang memakai risk reward 1:3, 1:2, 1:1.5 ataupun 1:1 bahkan ada yang menggunakan risk reward di bawah 1, misalnya 1:0.75. Namun sekali lagi tergantung pada keinginan, strategi dan keahlian mereka dalam bertrading.

Sekian dl ya..
Berikutnya akan saya bahas tentang berbagai jenis order dalam trading forex.

Keep visiting this blog..!



Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Buy dan Sell dalam Forex Trading

Mengenal Bentuk dan Cara Membaca Chart Candlestick

Belajar Forex – Membaca Kalender Forex